Proyek Turap di Desa Talunjaya Banyusari Diduga Tak Transparan, Bahan Baku Matrial Batu Bulat Seperti Sukro Bahkan Papan Informasi Tak Terpasang
Karawang - Pelaksanaan proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) atau turap di Desa Talunjaya Kecamatan Banyusari ,Kabupaten Karawang ,Propinsi Jawa Barat,diduga menggunakan bahan baku matrial ,batu nya bulat seperti sukro dan tidak transparan.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang aktivis pemerhati kegiatan masyarakat.
Menurut inisial (S) , sejak awal pelaksanaan proyek yang telah berjalan beberapa hari tersebut, tidak ditemukan adanya Papan Informasi Proyek (PIP) di lokasi kegiatan pekerjaan turap .(Sabtu 14 -06-2025).
Padahal keberadaan PIP sangat penting sekali sebagai bentuk keterbukaan kepada masyarakat terkait anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan proyek yang didanai dari uang negara.
“Sebagai mana dimaksud, Papan Informasi Proyek harus dipasang sebagai sumber informasi publik agar masyarakat mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah dari pajak masyarakat dalam merealisasikan kegiatan TPT ini,” ujarnya S
Lanjut Inisial (S ) , menambahkan, ketentuan tersebut telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2012 huruf (d) tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, yang mewajibkan setiap proyek yang menggunakan dana pemerintah untuk memasang papan informasi proyek.
“Tidak memasangnya papan Proyek mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap Perpres ,No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP),” tegasnya.
Lanjut S, ironisnya selain tidak ada nya papan informasi, pelaksanaan proyek juga dinilai mengabaikan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi para pekerja di lapangan dan tolong salam dari media ,jangan menggunakan batu bulat seperti sukro tegas nya.
“Para pekerja tampak tidak diberikan perlengkapan keselamatan seperti helm, rompi, dan sepatu safety,” ungkapnya.
Sementara itu, tim media yang mencoba mengkonfirmasi langsung kepada salah satu Mandor Halim di lokasi pekerjaan turap,
ia membenarkan bahwa papan proyek belum terpasang, tegas mandor Halim
"Panjang , Lebar dan tinggi nya belum di ketahui papan proyek belum di pasang juga, Kami hanya disuruh kerja, tidak tahu soal papan proyek tersebut,” ujar mandor dan pekerja yang ada di lokasi pekerjaan tersebut".
Menanggapi hal ini, para media menanyakan ke mandor ,siapa kang pengawas nya? lalu mandor menjawab pak Karna pak?!.
kalau pak Hendra selaku apa? pengawas kegiatan pekerjaan dari Dinas terkait,kenapa pak hendra enggan ketemu dengan media? ,saat mandor dikonfirmasi ,sebelumnya menyatakan bahwa semua urusan pemasangan papan informasi proyek merupakan tanggung jawab pihak pelaksana tutur mandor.
“Semua telah diserahkan kepada pelaksana. PIP wajib dipasang sebelum kegiatan dilaksanakan. Untuk K3 pekerja, itu sudah tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB),”
Hingga berita ini diturunkan, tim media masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari pihak pelaksana proyek terkait dugaan ketidakterbukaan informasi dan kelalaian terhadap K3.( Red)