Breaking News

Di Duga Proyek Pembangunan Taman Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) Kantor Camat Cilamaya Kulon Terbengkalai.


www.detikdelikindonedia.com 2 September 2025.

Karawang - Proyek-pembangunan Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) berlokasi di Kecamatan Cilamaya Kulon , Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat, terbengkalai dan menuai menjadi sorotan tajam publik.Di duga pemborong abaikan proyek ,sehingga para pekerja tak kunjung datang kelokasi pembangunan taman ruang terbuka  hijau ( RTH). 2/9/25.


Proyek pembangunan taman Ruang terbuka hijau, sempat menarik perhatian, namun kenyataan di lapangan kini jauh dari ekspektasi.

Taman RTH , seluas sekitar 40 meter persegi  ( M2 ) yang kerjakan oleh rekanan dari CV. Markom Indonesia dengan nilai proyek sekitar Rp.150.633.000,00 (seratus Lima puluh Juta , enam ratus tiga puluh dua ribu Rupiah  ,dari anggaran  APBD,  ini seharusnya menjadi ruang publik yang nyaman, area hijau untuk rekreasi fasilitas taman yang di depan kantor Kecamatan Cilamaya Kulon


Mencolok terllihat kasad mata pembangunan terbengkalai di tinggal para bekerja begitu saja.seperti kacang lupa kulitnya ,pembangunan  tampak amburadul bahkan matrial pun berantakan sementara pisik proyek pembangunan taman sampai belum terealisasikan juga matrial pun berantakan membuat tak sedap di pandang mata.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan serius terkait kualitas pengerjaan dan lemahnya pengawasan teknis proyek. Sebagai bagian dari program strategis daerah, Taman RTH diharapkan meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah ,sekaligus menjadi identitas visual budaya lokal  nyatanya proyek taman ruang terbuka hijau ,ini justru menimbulkan kekecewaan publik.


“Proyek ini di tinggalkan begitu saja yang seharus nya proyek taman ini sudah rampung tapi aneh , kok bisa pekerjaan ini di tinggalkan begitu saja. Padahal dengan anggaran besar ini kenapa di abaikan, kemungkinan di duga para pekerja enggan mengerjakan di karenakan upah nya atau uang makan nya gak lancar ,” .


Ada salah satu warga setempat berinisial W menyoroti lemahnya mekanisme kontrol sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan proyek ini pun antara pemborong dan  para pekerja tidak singkron dengan upah katanya.

Karena para Pekerja pernah bicara ke inisial W mengatakan upah nya minim dan akhir nya proyek tersebut di tinggalkan tutur w.

Menyeluruh, mulai dari kualitas bahan, pelaksanaan lapangan, hingga perawatan jangka panjang. Kalau sejak awal pengawasan longgar, risiko kerusakan dan kerugian negara sangat tinggi,” ujarnya.


Lanjut w kami atas nama masyarakat berharap agar kepada dinas terkait meminta rekanan pemborong di tegur dan tolong jangan sampai taman ruangan terbuka hijau ( RTH) terbengkalai dan Segera di kerja pungkas*

Editor : Asep gaib.



BACA JUGA BERITA LAINNYA